Selasa, 01 Juni 2010

SISTEM ENDOKRIN

I. TUJUAN PRAKTIKUM

· Agar mahasiswa dapat menjelaskan peranan sistem endokrin dalam menjaga homeostasis tubuh.

· Agar mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja insulin dalam menurunkan kadar gula darah.

II. TEORI DASAR

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah, Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. (http://www.indonesiaindonesia.com/f/11222-hormon-and-sistem-endokrin)

Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari (1) kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon. (http://www.docstoc.com/docs/21527357/Sistem-endokrin-meliputi-suatu-sistem-dalam-tubuh-manusia)

III. ALAT DAN BAHAN

Alat :

· Gelas kimia 500 mL

· Alat suntik 1 mL

Bahan :

· Insulin 40 U.I/mL

· Glokosa

· Aquadest

Hewan percobaan : · Ikan mas kecil

IV. PROSEDUR KERJA

Seekor ikan mas kecil ditempatkan pada gelas kimia yang telah diisi dengan 200 mL air dan telah ditetesi insulin sebanyak 10 tetes. Kemudian diamati saat insulin berdifusi melalui membran insang menuju aliran darah. Kemudian diamati keadaan ikan saat mengalami iritabilita, konvulsi atau koma. Saat telah terjadi keadaan tersebut, ikan mas kecil segera dipindahkan ke gelas kimia yang telah berisi air sebanyak 200 mL dan telah diberikan glukosa. Diamati keadaan ikan dan berdifusinya air melalui membran insang menuju aliran darah.

V. DATA PENGAMATAN

Tabel pengamatan sistem endokrin terhadap ikan :

Jenis larutan :Air + insulin I K Air + glukosa N

Waktu (menit) T1: T2 T3 T4 T38 T44 Air N N N

VI. PEMBAHASAN

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan hasil sekresinya tidak melalui saluran pengeluaran, melalui difusi ke pembuluh darah. Karena tidak memiliki saluran pengeluaran khusus, kelenjar endokrin biasa disebut dengan kelenjar buntu. Sekresi dari kelenjar buntu adalah hormon. Hormon adalah senyawa kimia tertentu yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Bagian tubuh yang dipengaruhi oleh hormon disebut daerah sasaran / organ sasaran. Daerah sasaran hormon bisa sangat luas (meliputi hampir seluruh bagian tubuh), namun ada juga yang spesifik terhadap organ tertentu saja. . (www.indonesiaindonesia.com/f/11222-hormon-and-sistem-endokrin).

Organ utama dari sistem endokrin adalah:

· Hipotalamus Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa, beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.

· Kelenjar hipofisa Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa engkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan elepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya alam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. · Kelenjar tiroid Kelenjar tiroid terletak di depan dan di samping trakea tepat di bawah laring. Kedua lobusnya dihubungkan oleh bagian tengahnya yang disebut ismus. Unit struktural kelenjar tiroid adalah folikel tiroid, yang memproduksi tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Yodium diperlukan untuk sintesis hormon ini; tiroksin terdiri dari 4 atom yodium dan T3 terdiri dari 3 atom yodium. Hormon ketiga yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid adalah kalsitonin, yang disekresi oleh sel parafolikular. Fungsi hormon ini sangat berbeda dari hormon tiroksin dan T3.

· Kelenjar paratiroid Tubuh memiliki empat kelenjar paratiroid, dua buah dibalakang masing-masing lobus kelenjar teroid, Hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid disebut hormon paratiroid.

· Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti: * insulin yang dihasilkan sel beta * GHS yang dihasilkan sel epsilon. * GHIH yang dihasilkan sel delta Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah : * Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati. * Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.

· Kelenjar adrenal kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal. Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.

· Buah zakar (testis) Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum. Fungsi testis: - memproduksi sperma (spermatozoa) - memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.

· Indung telur. Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.

Fungsi kelenjar endokrin :

1. Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu.

2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh

3.Merangsang aktivitas kelenjar tubuh.

4. Merangsang pertumbuhan jaringan.

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.

6. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidratarang, vitamin, mineral, dan air.

Pada percobaan yang dilakukan, menggunakan ikan sebagai hewan percobaan mengenai sistem endokrin. Hal ini dilakukan dengan cara menempatkan ikan pada air yang telah diisi oleh insulin . ikan berada pada gelas piala yang berisi air biasa ikan dalam kondisi normal. Sedangkan ikan yang berada dalam larutan insulin, setelah 4 menit ikan mengalami gerak iritabilta. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas dengan adanya sistem endokrin dalam tubuh. Berdifusinya insulin dan air melalui insang ikan akan memperlihatkan fenomena kadar gula darah yang dipertahankan oleh hormon insulin. Hal ini terjadi karena insulin berdifusi ke dalam tubuh ikan melalui membran insang. Difusi insulin meningkatkan kadar insulin normal dalam tubuh ikan sekaligus mempercepat pengubahan glukosa yang terdapat dalam tubuh ikan menjadi glikogen. Untuk mengembalikan kadar glikogen ke keadaan normal lagi, tubuh ikan meresponnya dengan memerintahkan otot dalam tubuh ikan untuk banyak berkontraksi (gerak iritabilita) sehingga dapat mengurangi penumpukan glikogen dalam otot. Glikogen digunakan sebagai senyawa untuk memperoleh energi selama terjadi pergerakan. Selama glukosa masih ada di dalam tubuh untuk diubah menjadi glikogen oleh otot, tubuh ikan akan mengalami iritabilitas. Selanjutnya dalam kondisi yang terus adanya difusi insulin ke tubuh ikan akan membuat kadar gula darah semakin menurun. Dengan menurunnya kadar gula darah menstimulasi produksi hormon glukagon yang akan mengubah glikogen menjadi gula darah. Namun ada ketidakseimbangan antara produksi hormon glukagon dan insulin yang berdifusi ke tubuh ikan. Sehingga kondisi yang demikian membuat ikan pada menit ke 34 mengalami konvulsi, yaitu ditandai dengan pergerakan ikan yang melemah. setelah penambahan 1 ml insulin sehingga jumlah insulin pada 200 ml air sebanyak 2 ml atau 40 tetes insulin. Kondisi tubuh yang teracuni oleh insulin sehingga menyebabkan kadar gula darah menjadi rendah disebut hipoglikemia. Untuk mengembalikan kondisi ikan seperti semula, ikan akan dipindahkan pada gelas piala yang berisi air dan glukosa. Glukosa akan berdifusi ke dalam tubuh ikan melalui insang. Darah ikan yang semula dipenuhi oleh insulin lambat laun akan tergantikan oleh glukosa. Selain itu hormon glukagon pun membantu pengembalian kadar gula darah normal. Dengan interaksi hormon glukagon dan glukosa yang berdifusi ke dalam darah akan menaikkan kembali kadar gula darah. Setelah menit ke 38, ikan kembali dalam keadaan normal yang ditandai dengan pergerakan yang kembali lincah. Fenomena ini memeprlihatkan mengenai kerja sistem endokrin. Dimana pankreas memiliki sekumpulan sel diantara alveoli serta mengandung banyak kapiler, sel ini disebut sebagai pulau Langerhans. Hasil sekresi dari pulau Langerhans berupa hormon yang disekresikan langsung ke aliran darah. Sel terdiri dari dua tipe yaitu sel alpha dan beta. Sel alpha menghasilkan hormon glukagon yang bereaksi terhadap stimulus menurunnya kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen untuk dijadikan gula darah, sehingga kadar gula darah kembali normal. Sedangkan sel beta menghasilkan hormon insulin yang bereaksi terhadap rangsang naiknya gula darah dengan cara mengubah gula darah menadi glikogen untuk disimpan di hati dan otot, maka gula darah akan kembali normal. Tampak bahwa kadar gula darah dipertahankan oleh keseimbangan antara dua hormon tersebut. Defisiensi insulin akan menyebabkan diabetes melitus, yang ditandai dengan kadar gula darah naik di atas ambang ginjal dan gula hilang dalam urin. Karena sel-sel tidak dapat menggunakan glukosa, terdapat akumulasi badan keton akibat pemecahan asam lemak yang menyebabkan asidosis dan dapat menimbulkan koma serta kematian bila tidak diobati. Sedangkan kelebihan insulin atau keracunan insulin akan meningkatkan ambilan gula selular sehingga sel-sel tidak dapat menggunakan glukosa, dengan kondisi demikian disebut sebagai hipoglikemia. Akibat dari hipoglikemia dapat menyebabkan iritabilita, konvulsi, koma, bahkan kematian jika tidak segera ditangani dengan memberikan infus glukosa.

VII. KESIMPULAN

- Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan hasil sekresinya tidak melalui saluran pengeluaran, melalui difusi ke pembuluh darah

- Fungsi kelenjar endokrin :

1. Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu.

2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh.

3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh.

4. Merangsang pertumbuhan jaringan.

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.

6. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidratarang, vitamin, mineral, dan air.

Insulin dan glukogon berperan dalam mempertahankan kadar gula darah, defisiensi insulin menyebabkan penyakit diabetes melitus sedangkan kelebihan atau keracunan insulin menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Hipoglikemia harus segera diatasi dengan infus insulin agar terhindar dari kematian.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

http://www.indonesiaindonesia.com/f/11222-hormon-and-sistem-endokrin. http://www.docstoc.com/docs/21527357/Sistem-endokrin-meliputi-suatu-sistem-dalam-tubuh-manusia http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin http://www.chem-is-try.org elisa.ugm.ac.id/files/fitonline2000/.../Kelenjar%20Endokrin.pdf